Posted on

Kapan kita bisa menikmati hidup?

Kapan kita bisa menikmati hidup?

Belakangan, Tiwi mengetahui bahwa hatinya “mati rasa”.

Mendengar teman-temannya mengeluh tentang kesulitan hidup, entah itu pekerjaan yang belum selesai atau kebingungan harus berbuat apa setelah di-PHK, Tiwi mencoba mengambil tindakan.

Yang keluar dari mulutnya biasanya adalah komentar-komentar kasar bahwa masih banyak yang harus dilakukan daripada mengeluh karena tidak masuk akal.

“Apa yang saya sampaikan kepadanya sama kerasnya dengan yang saya katakan sendiri,” kata Tiwi yang bekerja di sebuah perusahaan media di Jakarta. “Aku sangat buruk.”

Wajar jika melihat apa yang menimpa Tiwi dalam tiga tahun terakhir.

Pada Februari 2021, Tiwi menjadi korban pinjol ilegal karena membutuhkan dana cepat untuk melunasi tunggakan sekolah adiknya. Sejak itu, hidupnya berubah.

Saat itu, ia menarik pinjaman sebesar Rp9 juta dengan jangka waktu enam bulan dari pengajuan pinjaman Rupiah yang tidak diizinkan OJK.

Ternyata uang yang dicairkan hanya Rp 7 juta. Setelah terverifikasi, jumlah yang harus dibayarkan bertambah menjadi Rp 15 juta dengan jangka waktu pembayaran hanya satu minggu, bukan enam bulan.

Dalam waktu kurang dari seminggu, penagih utang mulai meneror dirinya dan banyak kenalannya, termasuk bosnya di kantornya.

Karena panik, Tiwi menggali dan menutup lubang tersebut. Anda memiliki pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama. Hal ini berlanjut hingga https://treasureofsukabumi.com/ setelah satu bulan total utangnya mencapai Rp 120 juta. Tiwi bekerja paruh waktu, berhutang pada teman, bahkan membayar laptop dan mahar. Namun, hal ini tidak cukup untuk melunasi pinjaman.

Pada Juli 2021, debt collector meneror ayah Tiwi yang tidak tahu apa-apa.

Sang ayah ditelepon, dihina, terkena serangan jantung dan terjatuh.

Tiwi merasa hancur. “Ini sungguh berat,” katanya. “Saya benar-benar merasa tidak ada jalan keluar.”

Untungnya, ada teman-teman yang selalu mendampingi Tiwi di saat-saat tergelapnya.

Mereka menyemangatinya dan memintanya untuk berhenti membayar utang yang timbul dari pinjaman ilegal. Tetap saja, kata mereka, itu adalah lintah digital yang akan terus menguras uang mereka.

Saya setuju. Ia memutuskan untuk fokus melunasi pinjaman yang diterimanya dari layanan pinjaman legal.

Pada akhir tahun 2021, ia mengambil pinjaman baru sebesar Rp 50 juta dari bank yang bekerja sama dengan kantornya. Sebagian besarnya ia gunakan untuk melunasi sisa utangnya dengan layanan pinjaman legal. Dia menggunakan sisa beberapa juta rupee untuk bertahan hidup.

Setiap bulannya, Tiwi menerima gaji dan tunjangan senilai Rp7,1 juta dari kantornya. Rp 3,6 juta otomatis dipotong untuk membayar persyaratan bank.

Ia berani mengambil pinjaman bank karena baru-baru ini ia mengambil pekerjaan sampingan mengelola strategi komunikasi publik di sebuah badan usaha milik negara. Gajinya Rp 7 juta per bulan.

Jika dilihat sekilas, sisa pendapatan sebesar Rp 10,5 juta tampaknya cukup untuk menunjang kebutuhan sehari-hari Tiwi.

Bagaimanapun, ini adalah generasi sandwich yang tidak hanya harus menjaga anak-anaknya, tetapi juga orang tuanya. Ia biasa mengirimkan uang Rp 3 juta sebulan untuk kebutuhan orang tuanya di Yogyakarta. Sedangkan Rp 3,5 juta lainnya digunakan untuk kebutuhan keluarganya di Jakarta.